16.10.11

My Hijab Story

assamualaikum temans!

alhamdulillah akhirnya selesai juga tulisan ini, tulisan yang menceritakan sejarah saya hingga bisa berhijab dan juga pengalaman saya selama memakai hijab.

jadi ceritanya di blognya Muhammad Assad (Notes From Qatar) ada projekt besarnya dia yang bernama 99HijabStories.. jadi dia mengumpulkan cerita-cerita wanita Indonesia yang mengenakan Hijab, kenapa mereka bisa mengenakan hijab, apa kendala berhijab, dll, menjadi sebuah buku. 50% ceritanya akan di isi oleh para artis, designer, model, pebisnis, womanpreneur, pejabat, dan public figure lainnya. sisanya Assad menyeleksi cerita dari para wanita muda Indonesia yang sudah berhijab, jadi Assad membuka kesempatan pada masyarakat umum untuk berbagi pengalamannya.

lalu saya jadi tertarik untuk mengirimkan cerita saya mengenakan hijab, kalopun tidak terpilih sebagai cerita yang bisa dimuat di buku nya Assad, paling tidak gara-gara ini saya akhirnya berhasil meluangkan waktu untuk menulis pengalaman saya dari sebelum berhijab hingga saya belajar beristiqomah mengenakan Hijab. dan saya akan mencoba berbagi di blog kesayangan saya ini. selamat membaca temans, semoga bermanfaat ;)


Mutia Hafiyyani’s Hijab Story

Nama saya Mutia Hafiyyani, biasa dipanggil Mutia atau Mumu.
Saya lahir di Jakarta, 9 November 1990. Saya adalah seorang mahasiwi tingkat dua di perguruan tinggi negeri di Düsseldorf, Jerman. Saya mengambil jurusan Sozial Arbeit und Kulturwissenschaften, yang berarti pekerja sosial dan ilmu budaya jika diterjemahkan secara harfiah kedalam bahasa Indonesia. Lulusan dari jurusan ini biasanya bekerja di bidang sosial pemerintahan atau lembaga yang juga bergerak di bidang sosial.

Selain belajar, saya bekerja part time di beberapa tempat seperti Ace Hardware (mendata inventaris barang) dan full time di sebuah perusahaan catering untuk pesawat terbang selama musim panas. Saya juga aktif sebagai penari/pelatih tari Saman jika ada acara kebudayaan yang digelar di Jerman (sebenarnya lebih bersifat berbagi keterampilan saja kepada teman-teman yang punya ketertarikan sama). Selain itu saya memiliki profesi sebagai seasonal entrepreneur alias memiliki usaha berjualan makanan Indonesia, seperti bakso, namun tidak tetap, melainkan hanya pada event event tertentu saja.

Melalui cerita hijab saya, saya ingin menyampaikan bahwa untuk memulai mengenakan hijab tidak harus menunggu sampai berada di lingkungan yang Islami. Mengenakan hijab bisa dimulai dimana saja, termasuk di Eropa yang terkenal akan pergaulan bebasnya.

Memulai Mengenakan Hijab
Sudah hampir dua tahun saya tinggal di Jerman dan di awal-awal kedatangan saya di sini saya banyak mencoba hal baru, termasuk gaya berpakaian. Yang dulunya di Indonesia tidak pernah pakai celana super pendek atau shorts, di Jerman celana tersebut menjadi celana keseharian saya di musim panas. Gaun-gaun santai yang mini sudah tidak lagi saya padu padankan dengan celana panjang. Saya terbawa arus bule-bule Jerman dalam berpakaian.

Lalu di sebuah siang di tahun 2010, satu bulan sebelum Ramadhan, pikiran tentang hijab terlintas dalam benak saya. Saat itu saya sedang berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan sahabat saya, Zia. Zia sudah mengenakan hijab selama sembilan tahun dan saya juga sudah sangat terbiasa melihatnya mengenakan hijab, tapi entah mengapa di hari itu saya merasa ada sesuatu yang mengganjal. Entah apa, rasanya melihat Zia berhijab membuat saya bertanya-tanya dengan diri sendiri‚ “Kenapa ya saya ga pakai hijab?”. Secara spontan saya pun jadi bertanya pada Zia dan terjadilah diskusi panjang kami tentang hijab. Saya menanyakan kekhawatiran jika memakai hijab di negara yang dimana kaum Muslim adalah minoritas dan juga tentang bagaimana gaya berhijab yang tidak ketinggalan jaman.

Selepas berbicang dengan Zia, saya banyak sekali merenung mengenai hijab dan ganjalan di hati saya akan pakaian saya yang kebanyakan terbuka. Ada rasa yang tidak nyaman lagi mengenakannya dan ada rasa iri pada Zia yang nyaman sekali berhijab. Dalam beberapa minggu, saya pun bergulat dengan segala ketakutan saya, terutama lingkungan Eropa yang saya pikir belum semuanya mengerti akan hijab.

Perenungan saya ini diiringi dengan banyak mencari di Internet tentang sosok wanita-wanita di luar Indonesia yang berhijab yang lalu berlabuh di blog milik Hana Tajima, seorang fashion designer dari Inggris, dan account MySpace milik Yuna Zarai, penyanyi indie asal Malaysia.

Dua wanita ini banyak menginspirasi saya. Hana sangat cantik dan modis dalam balutan hijab dan Yuna dengan suara merdunya bisa berkarya hingga ke Amerika Serikat sambil beristiqamah. Lalu saya berfikir, apa yang saya takutkan? Apa yang ingin saya tonjolkan dengan mengumbar aurat saya? Untuk menarik perhatian orang lain? Rasanya malu sekali melihat Hana dan Yuna yang bisa terkenal, cantik, stylish, menginspirasi dan istiqamah berhijab.

Terlebih Hana membuat saya percaya menjadi minoritas itu tidak semenakutkan yang saya kira. Semua itu rasanya memang harus dicoba, apalagi ini hal baik, mencobanya pun harus disegerakan.

Lalu saya menetapkan dalam hati bahwa satu minggu sebelum puasa saya harus mulai belajar berhijab. Dua minggu sebelum puasa, saya mulai memilah-milih dan memadu-madankan baju-baju yang ada sehingga menjadi busana muslimah. Ini bukan hal mudah, karena sebagai pelajar yang membiayai hidup saya sendiri, membeli baju-baju baru membutuhkan Euro tambahan. Maka di musim panas saya bekerja cukup banyak sehingga bisa membeli beberapa baju baru yang menutupi aurat. Menyenangkan sekali mempersiapkan diri menjadi lebih baik.

Saya lalu memilih hari Jumat sebagai hari spesial dan berniat akan memberikan Zia kejutan dengan kedatangan dan penampilan saya yang baru.

Sejak pagi saya sudah bersiap lama sekali, ini seperti hari pertama masuk sekolah di jenjang yang baru. Menjadi Mutia yang baru, menjadi wanita muslimah yang jelas identitasnya, dan ada rasa bahagia yang sulit di ungkapkan. Siang hari itu saya menuju rumah Zia dengan kereta dan mungkin karena hari pertama, saya merasa semua mata memandang heran kearah saya. Tak berlangsung lama setelah itu saya malah merasa mata-mata yang melihat heran itu seperti penasaran dengan apa yang saya kenakan. Saya tidak takut karena saya melihat ada mata-mata lain dari para Muslim di kereta yang memandang saya dengan senyuman :).

Setelah Berhijab
Itulah awal mula saya belajar berhijab. Mungkin itu hidayah dari Allah dimana saya tidak lagi merasa nyaman mengenakan pakaian terbuka ditambah besarnya keingintahuan saya tentang hijab.

Hidayah itu memang bukan datang dari langit. Hidayah itu sudah ada dekat dengan kita dan saat kita berusaha sedikit saja melihatnya, maka Allah akan memberikan pemahaman yang banyak dan indah lebih dari yang kita bayangkan.

Saya merasakan banyak sekali manfaat positif setelah saya berhijab. Banyaknya pertanyaan yang ditujukan pada saya dari teman-teman bule di Jerman karena saya mengenakan hijab dan juga pertanyaan tentang Islam itu sendiri membuat saya termotivasi untuk mempemperkaya pengetahuan saya tentang agama saya.
Saya merasa makin jelas dengan identitas saya sebagi muslim, karena di negara yang bebas seperti Jerman, menurut saya suatu nilai tambah tersendiri saat kita sebagai muslimah bisa sukses dan dengan jelas dikenal identitasnya sebagai muslimah.

Beberapa kali di tempat saya bekerja, ada beberapa rekan kerja menanyakan apa yang saya kenakan di kepala, kok terlihat indah, berbeda, dan mereka ingin tau cara saya mengenakannya. Ada juga orang-orang dari Timur Tengah, yang kebutulan tidak berhijab meminta saya mengajari cara mengenakan hijab yang seperti saya pakai.
Di jalanpun banyak wanita berhijab dari negara lain yang tak segan menyapa saya, “Assamualaikum” dengan senyuman hangat. Ah, indahnya :).

Rasanya senang sekali kalo bisa berbuat baik dan menginspirasi orang lain. Saya merasa hijab sama sekali tidak membatasi diri saya dan tidak membuat saya di pandang ketinggalan jaman atau terlalu konservatif. Justru dengan jiwa muda yang kita miliki, kita bisa mengembakan hal tersebut menjadi menarik dan tetap pada aturan Allah. Pengalaman saat menjadi minoritas itu membuat saya semakin ingin menjaga apa yang saya yakini.

Keinginan saya untuk menikah muda pun, yang dulu sulit sekali rasanya di realisasikan, disambut baik oleh Allah. Sebelum berhijab, hubungan yang saya kira akan berakhir di pelaminan kandas ditengah jalan. Saya bertanya-tanya, “kok saya ga nemu-nemu jodoh saya?”. Ternyata, calon suami saya adalah seseorang yang sudah cukup lama berada didekat saya. Tak terbayangkan kalau dia, seseorang yang sudah saya kenal dua tahun sebelumnya, akan menjadi calon suami saya. Mungkin dulu Allah merasa saya belum pantas untuknya, jadi kami belum “dipertemukan”. Karena tak lama waktu berselang setelah meng-upgrade diri dengan berhijab, jalan saya untuk “bertemu” dengannya amat dilancarkan dan akan bersemi di pelaminan insha Allah bulan November 2011.

Pesan untuk Calon Bidadari (baca: kamu!)
Pemahaman itu memang harus dikembangkan, tapi sebagai muslimah yang cerdas kita juga harus pintar memilih dari sekian banyak pemahaman yang banyak berkembang sekarang ini. Karena perang tidak lagi hanya dengan senjata tajam, tapi perang pemikiran kini mulai banyak terjadi. Muslimah mandiri menurut saya bukan wanita yang bebas, tapi wanita yang patuh akan aturan Allah dan bisa mengambil makna baik di dalamnya. Dengan hijab, kita sebagai wanita bukan dibatasi, tapi dilindungi, bukan mengeksklusifkan diri namun mengenalkan identitas sebagai muslimah yang baik.

Hijab juga bukan produk budaya orang Arab. Hijab bisa saja berbeda gaya, berbeda warna, tapi sesungguhnya pancaran teduhnya dirasakan setiap mata. Saat dirimu tahu bahwa yang paling cantik adalah hatimu, maka hijab adalah perantara yang sangat tepat untuk merefleksikannya.

Let’s wear hijab beautiful ladies!






*My Hijab Story edited by @kintaherawan .. She is always amazing in everything she does.love you so much mybest!:*

8.10.11

ohhh Lord!

assalamualaikum temans!

kadang memang masalah itu datang di saat masalah yg lain belum selesai, jadinya banyak banget masalah dalam satu waktu. penuh!
maaf ngeluh. tapi rasanya semua mendadak penuh di saat PMS lagi dateng, dalam waktu kurang dari 2 bulan semua urusan harus selesai.
cari rumah baru, tiket ke Jakarta, semua hal yg berhubungan dengan 'very Something' itu, ujian semester ini, jadwal ke dokter, mama, semua-semuanya.
minggu ini kaya semuanya minta di perhatiin bgt. terlebih sisi ke melow-an saya. bener-bener lagi susah di bilangin. bandel bgt!

ini aja rencananya mau lanjutin laporan trip Milan-Venice, tp hilang mood, mau nulis 'love story' hatinya lagi mendung bgt, akhirnya curhat aja deh. maaf ya kalo ga guna.

tapi satu hal, marah-marah terus itu ga baik buat kesehatan, buat jiwa juga. menutup sisi positif yang setiap pagi berusaha matahari bawa, atau hujan subuh yg sejuk coba sampaikan. yak tidur dalam keadaan menangis gara-gara pusing ini itu memang ga baik temans. mendingan sebelum tidur sempetin baca al-Quran, biar kalaupun tertidur sambil menangis, itu menangis karena rindu, rindu pada Nya, atau tangisan haru karena kesejukan yg ajaib hadir di hati.

kaya sore ini, chatting sm mama,ngomongin lokasi acara, ngomongin make up, baju dll. trus ngeluh ke iqbal via bbm ttg sakit yg blm sembuh-sembuh, trus inget rumah blm nemu-nemu.. bahas verwaltung (org yang tanggung jwb Flat yg saya sewa) yg dimana orgnya udh bikin saya nangis 2 minggu yg lalu, ga tau nih, tersinggung bgt sm org Jerman yg satu itu. oke stop! maafin dia Mutia.

terus bbman sama iqbal jadi heboh, jd ribut, jd nangis-nangis, jd diem-dieman.
tp seperti biasa iqbal memilih menyudahi obrolan dengan menutupnya penuh kasih sayang,dan kata-kata yg memotivasi. dan saya masih keras, masih sedih, masih marah.

alhamdulillahnya ga lama Magrib datang, saatnya curhat sesi 2, lebih dalam...lebih lepas, lebih merenung.. dan setelahnya saya langsung nyesel td marah-marah, ga jelas ngeluh-ngeluh. dan akhirnya menghujani iqbal dgn bbm melow,dan kata-kata motivasi yg lebih cocok buat diri saya sendiri.hehe..

gpp lah, khawatir, takut, sedih, kesel emang akan selalu ada, tp semangat yang kita punya harus lebih besar dari itu temans ;)

semoga besok saya bisa mulai menulis sesuatu yang lebih menyenangkan.

I have a surprise for you all !! :):)

25.9.11

I'm Back!

Assalamualaikum temans!

selamat sore (waktu setempat Jerman, bagian Mülheim.a.d.Ruhr)!

HUaaaw sudah lama sekali, yes i know this is like so loooong looooong time ago i did not write my blog. i don't know why? selalu beralasan sibuk, dan kemarin susah sekali mencari apa passwords Blog saya ini. dan akhirnya nyerah, dan mengirimnya ke email saya. ahh memang lalai.

btw kalian apa kabar?? (berasa banyak yang baca, tp smoga ada yg jawab)share link Blog kalian dong. i will be happy to read it :)

anddd so many stories I want to share. tapi ga tau mau mulai dari mana. sebenernya ini mulut saya terkunci mau cerita My Big News! ohh yeah a Happy News!XD but wait wait wait until the right time.hihihi. I promise to share it with you all. dengan mencoba selengkap-lengkapnya.amin

tau ga kenapa akhirnya saya semangat menulis blog lagi, karena saya ga enaaakk banget sudah banyak berjanji akan share ini share itu, contohnya share tentang Trip Milan & Venice yg super irit (haha Hemat i mean). belum lagi itu blog di bawah ttg liburan di Indonesia yg baru awal-awal doang yg di ceritain dan banyaknya cerita-cerita lain.

daaaaaannn kesibukan saya Blogwalking akhir-akhir ini membuat saya nyesel males-malesan ngeblog, akhirnya moment-moment yang seru terlewatkan, dan sekarang saya kaya lupa detailnya. nyesel!

dan yang terakhir tapi paling membuat saya semangat, adanya dukungan penuh dari my lovely bestfriend Kinta! sorry ya kin janji ku tinggal janji.. tp ini lg usaha lagi untuk memulai. kamu juga dong banyak tulisan lagi di blog kamu, biar aku ada bacaan seru :D

yup dia tuh paling rajin ingetin saya buat update blog. happy banget deh, berasa ada pembaca setia :)

temans, sedikit bocoran tentang My Big News, hari ini saya ikut kumpul keluarga, via skype si, tapi rasanya menyenangkan sekali loh walau baru lewat skype.. kenapa saya sampe overexcited? ini di karenakan yg berkumpul adalah keluarganya Iqbal dan keluarga saya. wuhuuuu... im so happy! I'm the luckiest girl to have him :D

detailnya nanti ya! ;)

sekarang saya mandi dulu.. dan selamat menikmati sisa hari temans. i love you all. xoxo

ini ada sedikit foto dari Milan and Venice (pemanasan)8-)





1.3.11

Berlibur ke Indonesia Raya :)

Assamualaikum temans!

wohoooo. saya ini sedang dalam liburan besar! liburan yang selalu saya nantikan dua kali setiap tahunnya, saya rencanakan setiap detailnya, saya bayangkan bagaimana sensasinya, dan sering kali jadi mimpi indah di setiap tidur saya. :)

mungkin ini karna tempat berliburnya yang begitu banyak menyimpan kengangan, lebih dari kenangan.. saya selalu menaruh rindu yang tak tertandingi untuk orang-orang di tempat itu.

belum lagi, liburan ini sudah 2 tahun tak bisa saya laksanakan, dan Alhamdulillah 27 Januari 2011 lalu menjadi tanggal yang sangaaaaaaaat indah. tanggal manis yg terus terbayang, bahkan sampai menjadi begitu bermanfaat untuk membuat saya semangat menyelesaikan fase-fase ujian semester pertama di kampus :)
aahhh menanti tanggal 27 memang manis, sensansinya masih bisa buat saya deg deg an sampai sekarang.

liburan saya kali ini, bukan hanya menuju tempat kelahiran saya. saya di beri kesempatan untuk menjambangi negara yang megitu kental dengan budaya melayu, negara yg tahun-tahun kemarin beberapa kali bersih tegang dengan negara saya, negara.. tempat sahabat-sahabat tercinta (Kinta, Noerma, Akbar) saya Belajar.
5 hari 4 malam, Noerma berbaik hati mengizinkan saya untuk tinggal di rumahnya.

inilah Big Reunion kami ♥





9.1.11

HELLO two flavors!

its likeeeee... dua rasa terjadi dalam waktu bersamaan.

senang dan takut!

20 dan 26 Januari Ujian semester 1.

27 mudik ke Indonesia.

gimana gimana?? hahahaa...

malah sempet mampir ke KL untuk jenguk my Best Kinta !! huaaaaaa ga tau lagi gmn exitednya saya.

how much i miss you kin! already 2 years..


tp ya itu, harus ujian dulu 2 mata kulian. bisaaa bisaaaa...!!:)
penantian 2 tahun semoga tidak mengecewakan. amiiiin


Happy new year btw everyone ! do better and the best ! ;)